Resensi Film: Godzilla (2014) – spoiler alert!

Don’t hate me if I give 6/10 score to Godzilla! Bagi beberapa orang, mungkin akan memberikan rating tinggi buat Raja Monster dari Jepang ini. Tetapi bagiku, butuh usaha keras untuk mencerna plot cerita Godzilla yang memang dibuat keluar dari jalur “mainstream” oleh Gareth Edwards. Bukan masalah “keluar dari jalur” yang membuatku susah untuk memberikan rating tinggi, tetapi beberapa hal yang memang sulit untuk diterima akal sehat.

Review di bawah ini mengandung SPOILER, jangan dibaca kalau kalian belum menontonnya!

Godzilla 1

Moster kelelawar raksasa yang bisa mengeluarkan serangan gelombang elektromagnet yang luar biasa? Tidak mengagetkan. Tetapi ketika monster purba ini hanya memakan nuklir atau radiasi, hal ini sangat mengganggu! Sejak kapan suatu hewan purba dapat hidup hanya dengan makan suatu radiasi atau nuklir? Mungkin aku memang bukan ilmuwan, tetap setidaknya penulis Dave Callaham & Max Borenstein harus bisa membuat penonton awam sepertiku untuk menerima hal itu sebagai sesuatu yang logis. Beberapa adegan yang muncul, ketika Muto — nama monster ini — lebih memilih untuk memakan tangki kereta/rudal dibanding menyerang manusia yang berdarah-daging, cukup mengganggu. Bisa jadi karena aku dibesarkan dengan film-film monster yang saling memakan satu sama lain dengan makhluk hidup lainnya. Ditambah lagi, ketika Muto ini ternyata saling memanggil untuk kawin dan tiba-tiba sudah bertelur ribuan/ratusan dalam waktu singkat, Oh.. C’mon!! Yang benar saja? Cukup menggelikan dan aneh ketika melihat sepasang muto ini menggali sarang di tengah kota. Kenapa mereka harus menggali sarang di tengah kota? Kenapa juga mereka harus kawin dan bertelur secepat itu? Atau kita harus kembali ke pertanyaan awal: mengapa Muto yang seharusnya sudah punah/membeku jadi fosil tetapi masih bisa hidup? Bahkan kenapa mereka — terutama yang betina — bisa bertambah dewasa hingga sebesar itu tanpa diketahui manusia sebelumnya?

NewGTV02_zps886ad11b
Muto yang berusaha lepas dari “kandang”nya

Selain dua monster ini, masih ada si tokoh utama, yaitu Godzilla, yang diceritakan bangkit karena mendengar suara Muto. Baiklah, memang cukup masuk di akal, ketika predator ada karena mangsanya ada. Hukum Alam, ya, OK, baiklah. Tetapi kalau memang Godzilla ada pemangsa Alfa, yang utama dalam rantai makanan, mengapa tidak diperlihatkan bahwa alasan ia menyerang muto adalah karena mereka mangsanya? Justru Godzilla malah tampak sebagai Dewa Penyelamat Manusia. Ya, memang di Jepang, Godzilla adalah cerita sakral, dan mungkin Gareth Edwards ingin menghormati kepercayaan itu sehingga membuat Godzilla di film ini muncul sebagai penyelamat kaum manusia, yang menghancurkan muto hanya karena ingin melindungi manusia. Nah.. karena ini jugalah akal sehatku berteriak-teriak bingung.

Punggung Godzilla
Punggung Godzilla

Selain 2 alasan di atas, dari segi akting para tokohnya terlalu biasa-biasa saja. Aaron Taylor-Johnson  tidak kuatsebagai tokoh utama, tidak terlalu menarik simpati. Tetapi Bryan Cranston yang hanya muncul singkat malah mampu menampilkan tokoh profesor freak yang tidak rela melepas kematian istrinya begitu saja, karena dia yakin ada sesuatu hal yang tidak biasa sebagai penyebabnya. Elizabeth Olson sebagai Elle Brody juga tidak terlalu memegang peranan penting, dan masih kurang ekspresif untuk membuat penonton terharu. Aktor yang paling meyakinkan dalam film ini boleh dibilang adalah Ken Watanabe yang sepertinya sangat mampu mewakili bangsa Jepang menggambarkan ketakutan sekaligus kekaguman terhadap sosok Godzilla.

Ken Watanabe as Dr. Sherizawa
Ken Watanabe as Dr. Sherizawa

Tetapi untuk visual dan cinematography dari film ini, boleh diakui, Gareth Edwards memang patut diberikan applause. Banyak adegan kemunculan Godzilla yang membuat kita akan berseru, “OW MAI GOOOOOTTT!!” karena memang tampak mengagumkan. Bahkan kehancuran gedung-gedung, perkelahian antara Godzilla vs Muto tampak nyata tanpa menghilangkan hal-hal yang pasti dicari atau dirindukan para penggemar monster raksasa. Selain itu efek suara yang ada di film ini juga patut diacungi jempol, karena berhasil mendukung penampilan para monster dengan cukup “WOW”. 6/10. @ristiirawan

Godzilla Movie

One thought on “Resensi Film: Godzilla (2014) – spoiler alert!

Leave a comment