Perjalananku Ke Wisata Alam Kali Biru

Awalnya dari melihat foto temen (Ci Evy!) yang bagus banget. Ternyata lokasinya ada di dekat kampung halamanku. Jadi dicetuskanlah misi untuk liburan akhir tahun ini: berfoto di Kali Biru!

Berikut adalah hal-hal penting yang perlu diperhatikan ketika berkunjung ke Kali Biru

1. Cara menuju ke sana bisa dengan google map atau waze.

Kali Biru ini terletak di Kulon Progo, Yogyakarta, Jawa Tengah. Jangan khawatir, Google Map & Waze sudah cukup akurat; meski sinyal yang paling kuat di daerah sana adalah operator telkomsel (maaf, bukan iklan). Petunjuk jalan menuju ke Kali Biru juga cukup jelas.

2. Pakai mobil yang sehat & sopir yang terampil.

1483141800519Jalanan di daerah Kali Biru banyak yang tidak rata, bergelombang, dan berlubang. Semakin ke atas, jalannya akan semakin berkelok-kelok dengan tikungan tajam dan tanjakan + turunan yang tajam. Jika mobilnya sehat dan sopirnya terampil, sebenarnya tidak ada masalah, pasti bisa sampai. Tetapi jika mau lebih nyaman, bisa sewa jeep yang banyak tersedia begitu mendekati pusat wisatanya. Tinggal duduk manis dan bayar Rp. 40.000,00/ orang sudah pergi-pulang. Ada sekitar 3 tempat yang menyediakan jasa jeep atau ojek.  Dari parkiran mobil/jeep ke pintu masuk jalannya tinggi (tanpa tangga), lumayan buat kaki pegal. Ada sih ojek yang bisa disewa nganterin ke atas dengan biaya Rp 20.000,00.

 

3. Berangkat pagi-pagi

Sempat “mission failed” di hari pertama karena berangkat kesiangan. Aku berangkat dengan mobil pribadi dari Solo 7.30, kena macet parah di Prambanan karena harus jemput saudara dulu di Bantul. Solo-Jogja yang biasanya cuma 1,5 jam; hari itu sampai 3 jam karena musim liburan. Akhirnya begitu sampai di sana Pk. 13.00, di tengah perjalanan dengan jeep, kami mendapatkan informasi bahwa spot foto sudah ditutup (karena antrian sudah sangat banyak).

Belajar dari kegagalan di hari pertama, akhirnya besok pagi kami mengulang kembali, berangkat dari Solo Pk. 05.00 WIB dengan rute yang sama dan sampai di Kali Biru Pk. 09.00 WIB. Sayangnya…… hujan deras mengguyur semenjak dari Solo. Kondisi cuaca di Kali Biru tidak baik, gerimis & kabut tebal; sehingga petugas pun belum membuka spot foto karena berbahaya untuk keamanan jiwa. Kami memilih menunggu di warung dekat pintu masuk, dari makan indomie, ngopi, main kartu sambil menikmati hawa dingin & kabut.

4. Siap siaga untuk daftar ke petugas spot foto (bisa booking via telephone).

Pk. 12.00 WIB kabut sudah menghilang, tapi hujan masih rintik-rintik. Kami memutuskan untuk masuk mendekati spot yang kami inginkan. Hampir putus-asa dan mau pulang karena spot foto belum dibuka, tapi kami memutuskan mampir lagi di warung dekat spot bundar. Ibu yang punya warung Sido Mampir ini baik sekali, tahu kalau kami masih awam, dia menyarankan agar kami mencari petugas tiket spot foto untuk mendaftarkan nama terlebih dahulu. Dia juga menunjukkan di mana petugasnya sedang nongkrong. Berkat tips ibu warung ini, kami berhasil dapat giliran pertama di spot bundar! yeah!

1483141820611.jpg

Proses fotonya: daftar nama & jumlah orang yang mau foto, beli tiket foto, berfoto, lalu kita dibantu petugas lainnya untuk memilih foto yang mau diambil dengan menggunakan laptop. Mereka akan transfer hasilnya ke smartphone atau flashdisc (jika kita bawa). Mau foto sendiri pun bisa, tapi lebih baik gunakan jasa di tempat karena mereka sudah terbiasa untuk atur cahaya, termasuk gaya kita biar ga kikuk, hahaha..

Tiket masuk ke Kali Biru Rp. 10.000,00/ orang. Belum termasuk biaya untuk spot foto (tiap spot harus bayar lagi sekitar Rp 10.000-35.000 untuk flying fox); dan jasa foto (tiap foto yang diambil kena Rp. 5000, 00; minimal tiap orang ambil 4, bisa juga dapat diskon jika ambil semuanya).

img_0137

Spot foto yang ada di Kali Biru ada 5 buah. Tipsnya, waktu awal segera daftarkan nama di semua spot yang diinginkan (jangan nunggu spot 1 baru ke spot lainnya untuk antri). Beberapa spot banyak yang mirip (ada pohonnya), yang cuma ada 1 adalah spot love (for couple), spot bundar, dan spot panggung (untuk group). Waktu antri sempat diberi informasi bahwa kalau ada yang booking datang, maka nomor yang ini akan digeser. Rupanya bisa juga booking lewat telephone dulu baru datang! Tapi jika tidak mau booking pun, pakai caraku di atas juga cukup mujarab. Lincah.

16-12-31-06-16-39-232_deco

5. Pakai pakaian & alas kaki yang nyaman

Dari namanya “wisata alam” saja seharusnya semua sudah tahu ya.. Jangan memakai pakaian dan alas kaki yang tidak cocok untuk naik-naik (ada juga kemarin yang pakai rok atau pakai heels.. mau fashion show, mbak? haha). Siap-siap alas kakinya kotor juga kalau lagi musim hujan seperti sekarang. Untuk orang yang takut ketinggian tidak cocok buat berfoto di sini, walaupun semuanya aman. Tali pengaman yang digunakan juga sudah standard (konon kalau dulu masih pakai tali buat kambing, haha). Cuma mungkin waktu nak-turun tangga ke spot-nya yang bikin kaki gemeteran. Cuaca mendung ada plus-minusnya. Plusnya kita nggak silau kepanasan kena matahari, minus-nya warna langitnya jadi kurang bagus.

5. Jangan khawatir untuk akomodasi

Seperti yang sudah kusebutkan di atas, Kali Biru menyediakan banyak warung makan; ada mie, nasi pecel, dll. Jadi jangan khawatir kelaparan (atau kehausan). Untuk toiletnya masih toilet jongkok, tapi kebersihannya cukup baik dan airnya bersih. Di Kali Biru juga tersedia rumah-rumahan kecil yang bisa disewa untuk bermalam.

dsc_1187

Demikian cerita perjalananku ke Wisata Alam Kali Biru, berikut dengan tips sederhana yang sekiranya bisa membantu kalian berkunjung ke sana. Secara keseluruhan, Wisata Alam Kali Biru ini dikelola dengan cukup baik, pemandangan alamnya luar biasa indah (aku saja masih mau kalau diajak ke sana lagi), sehingga patut menjadi destinasi wisata unggulan di Kulon Progo. Oh ya, wisata alam ini tidak cocok untuk bayi & anak-anak (demi keselamatan mereka), orang lanjut usia, orang takut ketinggian, dan orang yang punya masalah kesehatan kaki. @ristiirawan

Holiday to Bali

Setelah menjadi keinginan sejak lama, akhirnya jadilah aku bersama teman-teman sekantor berlibur bersama ke Bali. Jadi beginilah review dan sinopsis dari perjalanan kami

A. Hotel

Kami mendapatkan hotel dengan disc 50%, berkat voucher dari groupon.co.id . Total kita cuma bayar IDR 645k untuk 4D3N. Duo Legian Hotel pelayanannya cukup baik dan ramah.Kamar & kamar mandinya cukup luas dan bersih. AC & air tidak masalah (meskipun airnya agak berasa dan agak lengket). Hanya disediakan handuk, sabun dan shampoo; sisanya bawa sendiri yah. Yang paling kurang adalah urusan dapur, karena untuk breakfast bukan prasmanan, dan harus pesan dengan 2 pilihan menu: nasi goreng atau mie goreng. Meski kita bisa minta roti tawar + telur juga. Minuman yang tersedia hanya teh, kopi, dan air putih. Untuk susu kita harus minta. Pengalaman buruk, di hari pertama, aku dapat susu basi. Mau marah tidak jadi, karena pegawai dapurnya hari itu hanya 1 orang. Akibat lainnya juga harus menunggu masakan lumayan lama. Rasanya hambar, tapi mungkin karena memang selera orang Bali itu hambar.

B. Transportasi

Untuk urusan transportasi, kami carter mobil dengan harga IDR 225k/hari; jemput dan kembalikan ke airport. Setir sendiri, isi bensin sendiri, yang penting punya gadget untuk pakai googlemaps atau waze. Semuanya lancar dan kita tidak nyasar ke mana-mana. Yang disayangkan cuma kaca mobilnya tidak ada lapisan pelindung mataharinya, jadi bening-ning-ning; otomatis PANAS.

C. Wisata

Tujuan wisata kami agak aneh. Berbeda dengan turis internasional yang biasanya memang ke Bali untuk bersenang-senang seperti renang, berjemur, dll. Turis lokal tujuannya hanya untuk FOTO sebanyak-banyaknya! Haha! Bali luar biasa panas, jadi harap maklum jika pakaiannya langsung berubah jadi “hemat kain”. Bagusnya, orang-orang di Bali sudah biasa melihatnya, jadi tidak ada pandangan-pandangan norak dari mereka.

Biaya masuk ke berbagai obyek wisata ini biasanya dibedakan antara turis dalam negeri dan luar negeri. Untuk turis lokal, biasanya hanya 50%nya. Tidak ada yang terlalu mahal, semua berkisar antara 10k-30k.

1. Taman Soekasada

Karena hotel kami di Legian, jadi jarak ke sini lumayan lama. Butuh waktu 4 jam pulang-pergi. Hampir mirip dengan taman sari yang di Yogyakarta.

soekasada.jpg

2. Garuda Wisnu Kencana
Jika mau menikmati kebudayaan Bali, GWK cocok, karena di auditoriumnya digelar berbagai macam tarian. Sementara obyek fotonya juga tidak kalah bagus; bisa foto dengan patung-patung raksasa, dan tebing-tebing yang mengingatkanku akan film The Maze Runner.

gwk.jpg

3. Dreamland

Untuk ke pantainya harus naik shuttle-bus dan jalan kaki. Pantainya tidak terlalu besar.

dreamland.jpg

4. Pantai Pandawa
Lokasinya berdekatan dengan Dreamland, tapi pantai yang satu ini adalah pantai paling bagus yang kami kunjungi selama di Bali. Jarak parkir ke pantai cukup dekat, dan pantainya masih bersih, jadi cantik untuk dipandang.

5. Tanjong Benoa
Paket permainan 3 macam, seperti banana boat, sofa air, dan snorkeling bisa kena IDR 400k/orang. Meski mereka menunjukkan menu permainan lengkap dengan daftar harga, jangan lupa untuk menawar. Nah, kemarin karena kesorean, jadi waktu snorkeling kurang bagus; selain itu memang airnya keruh. Jadi not recommended untuk snorkeling.

6. Pantai Kuta
Kuta punya pesonanya sendiri, meski sudah penuh sekali dengan orang dan pedagang. Tapi justru pedagang-pedagang ini yang menjadi ciri khasnya. Bisa tato temporer, mani-pedi, dengan harga yang tentunya semakin bagus sejauh kita bisa, menawar. Niatnya kemarin mau cari sunset, berhubung salah bulan, jadinya dapatnya gerimis; dan berbondong-bondong semuanya nyebrang ke mall sebelah.

7. Kuliner
Bali terkenal dengan ayam betutu, bebek, dan bali. Tapi kemarin kita kebanyakan makan babinya, sebut saja warung babi guling sanur, sate babi bawah pohon, dan yang wajib coba adalah Hogs Wild.

12366478_10154410878774745_6440792265598381412_n
Nasi Babi Guling Campur Sanur
12391360_10154413747439745_8489454326235999218_n.jpg
Hogs Wild

sate babi

8. Tanah Lot
Tempat yang bagus untuk foto-foto, sekian, dan terima kasih. =))

tanah lot 2.jpg

9. Legian
Kita merasa tepat memilih hotel di legian, karena tinggal berjalan kaki, kita bisa menikmati aneka cafe yang ada di Legian. Kami mencoba 3 bar & lounge, yaitu Nero (makanannya enak!), Vi Ai Pi (biasa aja), dan Warung Etnik. Dari ke-3 tersebut, yang harganya paling murah adalah Warung Etnik.

warung etnik.jpg

10. Shopping
Jangan lupa kalau ke Bali mampir ke pusat oleh2, seperti Kresna, di sini sudah lumayan lengkap banget, jadi tinggal pilih mau beli apa. Selain Kresna, ada Joger dan Pia Legong yang harus antri dari pagi untuk mendapatkannya. I skipped those two places.

4 hari 3 malam di Bali saja terasa masih kurang untuk menjajaki semua tempat wisata di Bali. Ada beberapa tempat yang ingin aku kunjungi, tapi tidak kesampaian; seperti Taman Safari Bali, dan Seminyak. Maybe next time! Tips untuk di Bali adalah: bawa sunblock, dan selalu menawar lebih dari separuh harga saat membeli apapun (kecuali di retail besar). Oh ya, tips yang paling penting: rajin berdoa minta perlindungan Tuhan. ^^

tanah lot 1.jpg

Liburan di Taman Safari Bogor

Liburan ke Taman Safari Indonesia cukup menyenangkan. Tempatnya besar, sehingga 1 hari saja tidak cukup untuk mengunjungi semua wahana dan menonton semua pertunjukkan.

2014-11-21 15.07.26

Dalam rangka ulang tahun anak ke-3 (Bellatrix), maka kami memutuskan untuk berlibur ke Taman Safari di Cisarua, Bogor. Berangkat Pk. 12.00, mengandalkan aplikasi WAZE kami melewati jalan2 alternatif, jadi sampainya lebih cepat. Pk.15.00 kami sudah sampai di The Rizen Hotel (saya sudah booked sebelumnya via agoda). Tapi mengejutkannya, The Rizen belum siap menerima kami, karena tamu sebelumnya baru saja check-out & kamarnya masih dibereskan. Jadi lah kami menunggu 30 menit. Untuk hotelnya, secara kebersihan, sanitary, luas kamar, semuanya OK. Ada kolam renang & mainan buat anak-anak juga.

2014-11-21 03.15.58

2014-11-21 15.05.49

Ini kali ke-2 kami ke Taman Safari (TS). Pertama kali ke TS waktu musim liburan, jadi suasanannya “nggak banget”. Berharap di weekend biasa, kerumunannya tidak terlalu padat. Tapi ternyata dugaan kami salah, karena ada beberapa rombongan besar dari perusahaan tertentu, sehingga tetap saja ramaiiiiii!! Untuk makan siang saja, kami harus antri panjang. Tips: jangan beli masakan padang di sana, karena paling mahal di antara lainnya. Untung toiletnya di sini cukup bersih, meskipun bukan standard internasional. Bahkan ada internal train, sehingga kita tidak perlu berjalan dari ujung ke ujung. Gratis naik kereta ini jika beli tiket terusan.

Di safari track, kami menggunakan mobil pribadi. Sebelum masuk di taman safari, kami sudah membeli wortel & pisang di pinggir jalan. 15ribu dapat 2 ikat, pisangnya 10ribu, itu tanpa menawar sih.. . Wortel & pisang ini bisa kita kasih ke binatang-binatang yang ada di safari track (kalau untuk binatang yang di dalam dilarang keras memberi makan. Yg primata juga dilarang keras dikasih makan). Binatang-binatang di TS tampak antusias melihat mobil datang, karena sudah terbiasa diberi makanan. Lihat saja rusa di bawah ini yang antusias sekali meminta makanan.

2014-11-21 23.42.59

Bahkan unta rela menjulurkan lehernya supaya bisa menjangkau makanan yang kami berikan. Mereka dibatasi sih, jadi tidak bisa berjalan bebas seperti rusa, kijang, dll.

2014-11-21 23.52.12

2014-11-21 23.56.18

Yang di atas saya kurang tahu namanya apa, hehe.. tapi dia meminta makan dengan cukup sopan, meskipun tanduknya agak lumayan kayanya kalau “nanduk”.

Sementara Zebra-zebra malah tidak tahu malu! Mereka sangat percaya diri dan berani memasukkan kepalanya ke mobil. Jadinya cuma berani foto dari kaca saja.

2014-11-22 00.39.59

Ketika memasuki area singa, tiba-tiba mobil-mobil berjalan minggir ke kanan, ternyata ada sesosok makhluk yang tidur dengan santainya di jalanan.2014-11-22 00.31.07

Ini nih penampakan makhluknya jarak dekat! Singa betina ini tampaknya pengen “mejeng”. Agak tidak umum kalau singa berani mendekat seperti ini, karena biasanya mereka mencari tempat di atas batu atau yang tidak diganggu manusia, supaya tidur siangnya nyenyak. 2014-11-22 00.31.36

TS cukup luas, 2 kali kami ke sana, kami mampir ke area yang berbeda. Kalau yang lalu sempat ke rumah pinguin, dll. Kali ini kami menonton pertunjukan singa laut & harimau sumatera. Yang singa laut cukup seru! Awalnya, kami tidak tahu mengapa banyak penonton tidak mau duduk di area depan. Ternyata, pada akhir pertunjukan, salah 1 singa lautnya menunjukkan aksi melompat dan sengaja “menciprati” penonton. Jadi tentu saja yang deretan depan basah dehhh… Anyway, sudah tahu kan apa beda singa laut & anjing laut? salah satunya, singa laut punya daun kuping yang kelihatan. Melihat show ini FREE. Selain singa laut, harimau sumatera, masih banyak lainnya, tapi kami kehabisan waktu.

2014-11-22 03.05.14

Di bagian TS ini juga ada wahana yang bisa dinaiki anak-anak di bawah umur 8 tahun. Kalau membeli tiket terusan, bisa menaiki wahana ini 1x. Selebihnya bayar lagi.

2014-11-22 02.27.55

Yang terakhir, 1 jam sebelum tutup, kami sempat mampir ke rumah burung & baby zoo; tapi karena situasi gerimis, jadi agak was-was juga kalau tiba-tiba hujan deras. Untung bawa topi, jadi gerimisnya tidak kena kepala. Di baby zoo ini, kita bisa berfoto dengan anak harimau/leopard/orang utan. Tapi sekali lagi, karena waktu itu sudah mau tutup, sudah sepi dan banyak anak binatang yang sudah pulang. Di samping baby zoo ada replika taj mahal, dengan harimau putih di dalamnya. Keren sekali ya mereka!  2014-11-22 04.57.33

Sepulang dari TS, kami mampir beli peyem (tape dari singkong), dan makan malam di Cimory Mountain View. Di Restoran Cimory ini,  kita bisa menikmati pemandangan lampu-lampu kota. Menu yang kami coba adalah sosis & iga sapi bakar, yang cukup enak. Harganya bergisar antara 30-50 ribu. Selain itu, kita bisa minum yoghurt, beli cokelat & kue-kue. Kami tiba di Tangerang Pk. 22.00 malam, dan 2 hari ini menjadi perjalanan keluarga yang cukup memuaskan bagi kami. @ristiirawan2014-11-22 06.37.14

2014-11-22 06.45.34

15 Menit di Kawah Putih

Pertama kali saya melihat Kawah Putih adalah di film “Heart” yang diperankan oleh Acha Septriasa, Irwansyah, dan Nirina Zubir, rilis di tahun 2006. Jadul banget kan?! Sejak saat itu, pengen banget bisa melihat tempat itu dengan mata-kepala sendiri. Bukan karena filmnya bagus atau adegannya romantis sih.. Tapi lebih karena terkagum-kagum: “kok bisa ada tempat sebagus itu”. Kalau belum menginjakkan kaki sendiri ke sana, nggak puas rasanya cuma lihat dari foto-foto indah tersebut.

2014-06-08 14.13.44

Berangkat dari Bandung, karena semalam sebelumnya saya menghadiri Parahyangan Classical Festival karena Grenadilla Clarinet Quartet (yang dipimpin suami saya) tampil. Berangkatnya sekitar Pk.09.30 WIB dengan mobil pribadi dan bermodalkan hanya WAZE di gadget. Kebayang kan nekadnya? Apalagi ternyata jalan menuju Kawah Putih belum semuanya dapat terdeteksi oleh WAZE. Alhasil harus googling dulu, terus cari nama jalannya di WAZE (Pantang Menyerah!). Sempat salah googling jalan alternatif, di tengah-tengah baru nanya sama penduduk sekitar, tapi untungnya waktu itu jalannya tinggal terus saja (Jalan Soreang). Perjalanannya lumayan jauh, tapi karena kami santai, jadi sempat mampir sebentar untuk menikmati nasi padang di warung pinggir jalan.

 

Grenadilla Clarinet Quartet
Grenadilla Clarinet Quartet

Jalan menuju Kawah Putih cukup sempit, sering beberapa kali banyak kendaraan dari lain arah terlalu menjorok ke tengah sehingga mobil kami harus minggir sampai keluar jalan (bahaya, bahaya!). Tapi berkat rahmat Tuhan, akhirnya kami bisa sampai di Kawah Putih dengan selamat! Katanya Kawah Putih itu dingin, jadi sudah siap-siap bawa jaket. Ketika turun dari mobil pun terasa angin dinginnya. Tapi tidak sedingin yang dikatakan orang-orang, mungkin karena pengunjung di hari minggu tersebut sangatlah banyak. Kalau mengikuti jalur mobil pribadi langsung ke dekat kawah, dikenakan tarif parkir 150.000 dan masih harus bayar tiket masuk 25.000. Kami memilih untuk parkir di bawah dan naik “ontang-anting”, karena gratis dan kami hanya perlu membayar tiket masuk perseorangan saja. Oh ya, di situ banyak orang yang jualan masker, dan memang harus pakai masker. Kalau nggak mau beli di situ, bisa beli dari rumah saja.

Papan Peringatan & Bapak2 Jual Masker
Papan Peringatan & Bapak2 Jual Masker

Kirain ontang-anting itu apa.. ternyata ontang-anting adalah nama angkutan umum! Angkutan ini sudah dimodifikasi, satu sisi atau kadang dua sisinya terbuka seperti di safari. Jadi kita bisa terkena tiupan angin sejuk sepanjang perjalanan. Sopir angkutan yang waktu berangkat adalah seorang bapak yang sepertinya punya obsesi terpendam ikut Fast & Furious. Gas pol, rem pol…! Itu slogan si Bapak ini. Karena dia sudah senior dan kerjaan setiap harinya menyopiri angkutan ini, sepertinya dia sudah hafal betul kapan harus oper perseneling. Sambil tutup mata saja mungkin dia bisa. Si bapak sih santai saja nyopirnya, tapi yang penumpang pada deg-degan, sambil doa dalam hati, dan ketawa bodoh karena rasanya seperti naik wahana roller-coaster.

Keramaian Kawah Putih & "Ontang-Anting"
Keramaian Kawah Putih & Angkuta “Ontang-Anting”

Sesampainya di pusat kawah, ada beberapa tangga yang harus dilalui, tapi nggak banyak. Ada tulisan peringatan juga sebelum kita masuk area kawah, dan petugas sudah terus memperingatkan untuk pakai masker. Bahkan para petugas terus mengingatkan bahwa waktu yang diperbolehkan berada di pusat kawah hanyalah 15 menit. Tetapi jika sebelum 15 menit kita sudah merasa tenggorokan kering atau pusing, kita harus langsung menjauh dari pusat kawah. Kalau sudah sesak nafas, harus menuju ke mobil pertolongan yang ada. Wow, terdengar cukup menyeramkan (Jadi.. tak seindah yang ada di film).

2014-06-08 14.05.25

Begitu sampai di pusat kawah, rasanya seperti tiba di planet lain. Tanahnya berwarna putih (karena kapur), tanaman-tanamannya ada yang gundul, tapi ada juga yang berwarna hijau. Yang paling indah adalah danau tersebut berwarna biru muda, dikeliling oleh pegunungan hijau, sinar matahari menyinari langsung. OH MY GOD… IT’S BEAUTIFUL! Cantiknya Alam Indonesia! Kalau di film tampaknya dingin, kali ini Kawah Putih tidak terasa dingin. Mungkin karena waktu itu Pk.14.00 dan banyak orang, sehingga hawanya cenderung hangat. Apalagi ditambah belerang, yang selain hangat, baunya juga cukup menyengat. Untungnya masker tersebut membantu banyak, karena bau belerangnya jadi tidak terlalu tercium. Setelah sekitar 15 menit berada di pusat kawah, memang tenggorokan mulai terasa kering, sehingga mau tidak mau harus segera meninggalkan pusat kawah tersebut. Tetapi dengan waktu yang singkat tersebut, mata ini sudah cukup dimanjakan. Perjalanan jauh yang ditempuh menjadi sepadan dengan keindahan alam Kawah Putih.

2014-06-08 14.06.37

Tips ke Kawah Putih:
1. Pastikan kendaraan & sopirnya cukup mahir
2. Bawa kaca mata hitam & topi (kalau nggak mau kebakar matahari boleh juga pakai sun-block).
3. Bawa masker
4. Air minum

Sepulang dari Kawah Putih, banyak kebun Strawberry yang bisa dikunjungi. Tapi saat itu kami tidak mengunjunginya, kami memilih untuk singgah di Taman Wisata Kelinci. Di situ kita bisa bermain di taman dengan banyak kelinci yang bisa diberi makan. 15.000 harga tiket masuk 1 orang, gratis 2 wortel. Selain bisa bermain kelinci, bisa juga makan dan minum dengan banyak pilihan.

@ristiirawan

Taman Wisata Kelinci
Taman Wisata Kelinci

*Semua foto yang ada di sini tidak menggunakan filter