Perjalananku Ke Wisata Alam Kali Biru

Awalnya dari melihat foto temen (Ci Evy!) yang bagus banget. Ternyata lokasinya ada di dekat kampung halamanku. Jadi dicetuskanlah misi untuk liburan akhir tahun ini: berfoto di Kali Biru!

Berikut adalah hal-hal penting yang perlu diperhatikan ketika berkunjung ke Kali Biru

1. Cara menuju ke sana bisa dengan google map atau waze.

Kali Biru ini terletak di Kulon Progo, Yogyakarta, Jawa Tengah. Jangan khawatir, Google Map & Waze sudah cukup akurat; meski sinyal yang paling kuat di daerah sana adalah operator telkomsel (maaf, bukan iklan). Petunjuk jalan menuju ke Kali Biru juga cukup jelas.

2. Pakai mobil yang sehat & sopir yang terampil.

1483141800519Jalanan di daerah Kali Biru banyak yang tidak rata, bergelombang, dan berlubang. Semakin ke atas, jalannya akan semakin berkelok-kelok dengan tikungan tajam dan tanjakan + turunan yang tajam. Jika mobilnya sehat dan sopirnya terampil, sebenarnya tidak ada masalah, pasti bisa sampai. Tetapi jika mau lebih nyaman, bisa sewa jeep yang banyak tersedia begitu mendekati pusat wisatanya. Tinggal duduk manis dan bayar Rp. 40.000,00/ orang sudah pergi-pulang. Ada sekitar 3 tempat yang menyediakan jasa jeep atau ojek.  Dari parkiran mobil/jeep ke pintu masuk jalannya tinggi (tanpa tangga), lumayan buat kaki pegal. Ada sih ojek yang bisa disewa nganterin ke atas dengan biaya Rp 20.000,00.

 

3. Berangkat pagi-pagi

Sempat “mission failed” di hari pertama karena berangkat kesiangan. Aku berangkat dengan mobil pribadi dari Solo 7.30, kena macet parah di Prambanan karena harus jemput saudara dulu di Bantul. Solo-Jogja yang biasanya cuma 1,5 jam; hari itu sampai 3 jam karena musim liburan. Akhirnya begitu sampai di sana Pk. 13.00, di tengah perjalanan dengan jeep, kami mendapatkan informasi bahwa spot foto sudah ditutup (karena antrian sudah sangat banyak).

Belajar dari kegagalan di hari pertama, akhirnya besok pagi kami mengulang kembali, berangkat dari Solo Pk. 05.00 WIB dengan rute yang sama dan sampai di Kali Biru Pk. 09.00 WIB. Sayangnya…… hujan deras mengguyur semenjak dari Solo. Kondisi cuaca di Kali Biru tidak baik, gerimis & kabut tebal; sehingga petugas pun belum membuka spot foto karena berbahaya untuk keamanan jiwa. Kami memilih menunggu di warung dekat pintu masuk, dari makan indomie, ngopi, main kartu sambil menikmati hawa dingin & kabut.

4. Siap siaga untuk daftar ke petugas spot foto (bisa booking via telephone).

Pk. 12.00 WIB kabut sudah menghilang, tapi hujan masih rintik-rintik. Kami memutuskan untuk masuk mendekati spot yang kami inginkan. Hampir putus-asa dan mau pulang karena spot foto belum dibuka, tapi kami memutuskan mampir lagi di warung dekat spot bundar. Ibu yang punya warung Sido Mampir ini baik sekali, tahu kalau kami masih awam, dia menyarankan agar kami mencari petugas tiket spot foto untuk mendaftarkan nama terlebih dahulu. Dia juga menunjukkan di mana petugasnya sedang nongkrong. Berkat tips ibu warung ini, kami berhasil dapat giliran pertama di spot bundar! yeah!

1483141820611.jpg

Proses fotonya: daftar nama & jumlah orang yang mau foto, beli tiket foto, berfoto, lalu kita dibantu petugas lainnya untuk memilih foto yang mau diambil dengan menggunakan laptop. Mereka akan transfer hasilnya ke smartphone atau flashdisc (jika kita bawa). Mau foto sendiri pun bisa, tapi lebih baik gunakan jasa di tempat karena mereka sudah terbiasa untuk atur cahaya, termasuk gaya kita biar ga kikuk, hahaha..

Tiket masuk ke Kali Biru Rp. 10.000,00/ orang. Belum termasuk biaya untuk spot foto (tiap spot harus bayar lagi sekitar Rp 10.000-35.000 untuk flying fox); dan jasa foto (tiap foto yang diambil kena Rp. 5000, 00; minimal tiap orang ambil 4, bisa juga dapat diskon jika ambil semuanya).

img_0137

Spot foto yang ada di Kali Biru ada 5 buah. Tipsnya, waktu awal segera daftarkan nama di semua spot yang diinginkan (jangan nunggu spot 1 baru ke spot lainnya untuk antri). Beberapa spot banyak yang mirip (ada pohonnya), yang cuma ada 1 adalah spot love (for couple), spot bundar, dan spot panggung (untuk group). Waktu antri sempat diberi informasi bahwa kalau ada yang booking datang, maka nomor yang ini akan digeser. Rupanya bisa juga booking lewat telephone dulu baru datang! Tapi jika tidak mau booking pun, pakai caraku di atas juga cukup mujarab. Lincah.

16-12-31-06-16-39-232_deco

5. Pakai pakaian & alas kaki yang nyaman

Dari namanya “wisata alam” saja seharusnya semua sudah tahu ya.. Jangan memakai pakaian dan alas kaki yang tidak cocok untuk naik-naik (ada juga kemarin yang pakai rok atau pakai heels.. mau fashion show, mbak? haha). Siap-siap alas kakinya kotor juga kalau lagi musim hujan seperti sekarang. Untuk orang yang takut ketinggian tidak cocok buat berfoto di sini, walaupun semuanya aman. Tali pengaman yang digunakan juga sudah standard (konon kalau dulu masih pakai tali buat kambing, haha). Cuma mungkin waktu nak-turun tangga ke spot-nya yang bikin kaki gemeteran. Cuaca mendung ada plus-minusnya. Plusnya kita nggak silau kepanasan kena matahari, minus-nya warna langitnya jadi kurang bagus.

5. Jangan khawatir untuk akomodasi

Seperti yang sudah kusebutkan di atas, Kali Biru menyediakan banyak warung makan; ada mie, nasi pecel, dll. Jadi jangan khawatir kelaparan (atau kehausan). Untuk toiletnya masih toilet jongkok, tapi kebersihannya cukup baik dan airnya bersih. Di Kali Biru juga tersedia rumah-rumahan kecil yang bisa disewa untuk bermalam.

dsc_1187

Demikian cerita perjalananku ke Wisata Alam Kali Biru, berikut dengan tips sederhana yang sekiranya bisa membantu kalian berkunjung ke sana. Secara keseluruhan, Wisata Alam Kali Biru ini dikelola dengan cukup baik, pemandangan alamnya luar biasa indah (aku saja masih mau kalau diajak ke sana lagi), sehingga patut menjadi destinasi wisata unggulan di Kulon Progo. Oh ya, wisata alam ini tidak cocok untuk bayi & anak-anak (demi keselamatan mereka), orang lanjut usia, orang takut ketinggian, dan orang yang punya masalah kesehatan kaki. @ristiirawan

Holiday to Bali

Setelah menjadi keinginan sejak lama, akhirnya jadilah aku bersama teman-teman sekantor berlibur bersama ke Bali. Jadi beginilah review dan sinopsis dari perjalanan kami

A. Hotel

Kami mendapatkan hotel dengan disc 50%, berkat voucher dari groupon.co.id . Total kita cuma bayar IDR 645k untuk 4D3N. Duo Legian Hotel pelayanannya cukup baik dan ramah.Kamar & kamar mandinya cukup luas dan bersih. AC & air tidak masalah (meskipun airnya agak berasa dan agak lengket). Hanya disediakan handuk, sabun dan shampoo; sisanya bawa sendiri yah. Yang paling kurang adalah urusan dapur, karena untuk breakfast bukan prasmanan, dan harus pesan dengan 2 pilihan menu: nasi goreng atau mie goreng. Meski kita bisa minta roti tawar + telur juga. Minuman yang tersedia hanya teh, kopi, dan air putih. Untuk susu kita harus minta. Pengalaman buruk, di hari pertama, aku dapat susu basi. Mau marah tidak jadi, karena pegawai dapurnya hari itu hanya 1 orang. Akibat lainnya juga harus menunggu masakan lumayan lama. Rasanya hambar, tapi mungkin karena memang selera orang Bali itu hambar.

B. Transportasi

Untuk urusan transportasi, kami carter mobil dengan harga IDR 225k/hari; jemput dan kembalikan ke airport. Setir sendiri, isi bensin sendiri, yang penting punya gadget untuk pakai googlemaps atau waze. Semuanya lancar dan kita tidak nyasar ke mana-mana. Yang disayangkan cuma kaca mobilnya tidak ada lapisan pelindung mataharinya, jadi bening-ning-ning; otomatis PANAS.

C. Wisata

Tujuan wisata kami agak aneh. Berbeda dengan turis internasional yang biasanya memang ke Bali untuk bersenang-senang seperti renang, berjemur, dll. Turis lokal tujuannya hanya untuk FOTO sebanyak-banyaknya! Haha! Bali luar biasa panas, jadi harap maklum jika pakaiannya langsung berubah jadi “hemat kain”. Bagusnya, orang-orang di Bali sudah biasa melihatnya, jadi tidak ada pandangan-pandangan norak dari mereka.

Biaya masuk ke berbagai obyek wisata ini biasanya dibedakan antara turis dalam negeri dan luar negeri. Untuk turis lokal, biasanya hanya 50%nya. Tidak ada yang terlalu mahal, semua berkisar antara 10k-30k.

1. Taman Soekasada

Karena hotel kami di Legian, jadi jarak ke sini lumayan lama. Butuh waktu 4 jam pulang-pergi. Hampir mirip dengan taman sari yang di Yogyakarta.

soekasada.jpg

2. Garuda Wisnu Kencana
Jika mau menikmati kebudayaan Bali, GWK cocok, karena di auditoriumnya digelar berbagai macam tarian. Sementara obyek fotonya juga tidak kalah bagus; bisa foto dengan patung-patung raksasa, dan tebing-tebing yang mengingatkanku akan film The Maze Runner.

gwk.jpg

3. Dreamland

Untuk ke pantainya harus naik shuttle-bus dan jalan kaki. Pantainya tidak terlalu besar.

dreamland.jpg

4. Pantai Pandawa
Lokasinya berdekatan dengan Dreamland, tapi pantai yang satu ini adalah pantai paling bagus yang kami kunjungi selama di Bali. Jarak parkir ke pantai cukup dekat, dan pantainya masih bersih, jadi cantik untuk dipandang.

5. Tanjong Benoa
Paket permainan 3 macam, seperti banana boat, sofa air, dan snorkeling bisa kena IDR 400k/orang. Meski mereka menunjukkan menu permainan lengkap dengan daftar harga, jangan lupa untuk menawar. Nah, kemarin karena kesorean, jadi waktu snorkeling kurang bagus; selain itu memang airnya keruh. Jadi not recommended untuk snorkeling.

6. Pantai Kuta
Kuta punya pesonanya sendiri, meski sudah penuh sekali dengan orang dan pedagang. Tapi justru pedagang-pedagang ini yang menjadi ciri khasnya. Bisa tato temporer, mani-pedi, dengan harga yang tentunya semakin bagus sejauh kita bisa, menawar. Niatnya kemarin mau cari sunset, berhubung salah bulan, jadinya dapatnya gerimis; dan berbondong-bondong semuanya nyebrang ke mall sebelah.

7. Kuliner
Bali terkenal dengan ayam betutu, bebek, dan bali. Tapi kemarin kita kebanyakan makan babinya, sebut saja warung babi guling sanur, sate babi bawah pohon, dan yang wajib coba adalah Hogs Wild.

12366478_10154410878774745_6440792265598381412_n
Nasi Babi Guling Campur Sanur
12391360_10154413747439745_8489454326235999218_n.jpg
Hogs Wild

sate babi

8. Tanah Lot
Tempat yang bagus untuk foto-foto, sekian, dan terima kasih. =))

tanah lot 2.jpg

9. Legian
Kita merasa tepat memilih hotel di legian, karena tinggal berjalan kaki, kita bisa menikmati aneka cafe yang ada di Legian. Kami mencoba 3 bar & lounge, yaitu Nero (makanannya enak!), Vi Ai Pi (biasa aja), dan Warung Etnik. Dari ke-3 tersebut, yang harganya paling murah adalah Warung Etnik.

warung etnik.jpg

10. Shopping
Jangan lupa kalau ke Bali mampir ke pusat oleh2, seperti Kresna, di sini sudah lumayan lengkap banget, jadi tinggal pilih mau beli apa. Selain Kresna, ada Joger dan Pia Legong yang harus antri dari pagi untuk mendapatkannya. I skipped those two places.

4 hari 3 malam di Bali saja terasa masih kurang untuk menjajaki semua tempat wisata di Bali. Ada beberapa tempat yang ingin aku kunjungi, tapi tidak kesampaian; seperti Taman Safari Bali, dan Seminyak. Maybe next time! Tips untuk di Bali adalah: bawa sunblock, dan selalu menawar lebih dari separuh harga saat membeli apapun (kecuali di retail besar). Oh ya, tips yang paling penting: rajin berdoa minta perlindungan Tuhan. ^^

tanah lot 1.jpg

My Story: Pamer Masakan Sendiri

Permisi.. Saya mau pamer masakan sendiri. (Am I too proud of myself?)
Maklum, baru beberapa bulan ini berhasil masak dengan enak, jadi pengen pamer. Cooking Skill-ku bisa dibilang tidak bagus dulunya. Saat ujian praktik waktu SD saja, memasak nasi secara manual (pakai arang) & goreng telur, hasilnya TIDAK sukses. Nasi keras & telur tidak berasa. *Malu*

Karena tidak pernah dibutuhkan untuk memasak, jadilah saya tidak pernah memasak. Paling maksimal adalah memasak indomie telur. Nah, perjuangan memasak sempat dimulai 4 tahun lalu. Pada saat itu, memasak masih menjadi hal yang asing buat saya. Berbekal dengan buku resep, mbah google, dan tekad, akhirnya saya mencoba berbagai macam masakan. Hasilnya? Boleh dibilang… tidak enak. Ujung-ujungnya, saya tidak berselera makan masakan saya sendiri.

Sekarang, salah satu resolusi saya di tahun 2015 adalah memasak dengan baik. Jadilah.. perjuangan belajar memasak dimulai. Masuk dapur lagi. Entah kenapa, memasak sekarang menjadi hal yang tidak sulit (saya nggak bilang “gampang” lho ya…). Masih kalah sama para master yang bisa masak aneka ragam jenis dan cantik-cantik hasil masakannya. Masakan saya masih yang sederhana, tapi yang penting… enak! *Bangga*. Setelah tahu “kunci”nya, memasak jadi jauh lebih mudah. “Kunci” yang saya maksud di sini adalah hal-hal dasar, seperti contohnya: potong daging melintang dari seratnya agar tidak keras, jahe/jeruk nipis bisa menghilangkan bau amis, daun bawang/serai/lengkuas bisa bikin aroma lebih enak, gula bisa menambah sedap rasa; dsb. Serta “timing” memasukkan bumbu dan bahan dasar juga jadi penting supaya meresap, empuk, dll.

Jadi.. beberapa masakan yang sukses saya masak adalah:

2015-07-18 10.29.19 * Babi Kecap

(Maaf untuk yang tidak makan babi).

Daging babi pada dasarnya nggak diapa-apain memang sudah enak. Jadi bikinnya simple, bawang putih + daging dimasak, tambahkan jahe, tambahkan garam, gula, kecap manis, kasih air, ditutup pancinya sampai empuk.

2015-07-19 16.06.13* Asem-asem Kikil

Kikilnya beli di supermarket, jadi sudah bersih, tapi ya harganya jadi cukup mahal. Kikil direbus dulu pakai air biasa selama 2 jam sampai empuk. Setelah itu baru dimasak dengan bawang putih & merah, cabai hijau, cabai rawit, tomat hijau, jahe,  serai, lengkuas, asem, kecap, garam, gula, terus masak & ditutup pancinya sampai empuk.

2015-07-20 11.32.05* Ayam Kriuk Saus Keju

Ayam dipotong-potong, dikasi jeruk nipis & garam, didiamkan beberapa menit, dibaluri tepung serba guna yang sedikit dikasih air, kemudian dicelup ke telur dan dibaluri tepung roti (bread crumbs), setelah itu digoreng. Buat sausnya pakai keju yang diparut, dipanaskan, tambahkan air, tambahkan oregano atau bassil.

2015-07-21 11.41.58* Baikut Sayur Asin

Bawang putih digongso, masukkan iga, setelah hampir matang, tambahkan air, kecap asin, jahe, tunggu beberapa saat sambil diungkep biar dagingnya empuk. Setelahnya tambahkan air, masukkan sayur asin. Tambahkan garam, kecap asin, dan merica secukupnya. Masak sampai sayurnya cukup empuk juga. Biasanya memang baikut sayur asing nggak pakai kecap asin. Tapi karena kebiasaan Oma bikinnya kaya gitu, jadi ngikut aja sih.

Selain itu ada masak sayur yang gampang juga sih, seperti genjer terasi, orak-arik telur, dan lain lain. Tapi karena lupa difoto, jadi nggak ikut dipamerkan deh. Intinya sekarang mulai terbiasa masak setiap hari, dan cukup bangga dengan rasanya. Meskipun yah.. kadang-kadang kecerobohan masih terjadi, sebagai contohnya kemarin gagal bikin perkedel goreng, karena kentangnya terlalu lembek; alias salah prosedur. Ternyata masih harus banyak belajar. ^^

Liburan di Taman Safari Bogor

Liburan ke Taman Safari Indonesia cukup menyenangkan. Tempatnya besar, sehingga 1 hari saja tidak cukup untuk mengunjungi semua wahana dan menonton semua pertunjukkan.

2014-11-21 15.07.26

Dalam rangka ulang tahun anak ke-3 (Bellatrix), maka kami memutuskan untuk berlibur ke Taman Safari di Cisarua, Bogor. Berangkat Pk. 12.00, mengandalkan aplikasi WAZE kami melewati jalan2 alternatif, jadi sampainya lebih cepat. Pk.15.00 kami sudah sampai di The Rizen Hotel (saya sudah booked sebelumnya via agoda). Tapi mengejutkannya, The Rizen belum siap menerima kami, karena tamu sebelumnya baru saja check-out & kamarnya masih dibereskan. Jadi lah kami menunggu 30 menit. Untuk hotelnya, secara kebersihan, sanitary, luas kamar, semuanya OK. Ada kolam renang & mainan buat anak-anak juga.

2014-11-21 03.15.58

2014-11-21 15.05.49

Ini kali ke-2 kami ke Taman Safari (TS). Pertama kali ke TS waktu musim liburan, jadi suasanannya “nggak banget”. Berharap di weekend biasa, kerumunannya tidak terlalu padat. Tapi ternyata dugaan kami salah, karena ada beberapa rombongan besar dari perusahaan tertentu, sehingga tetap saja ramaiiiiii!! Untuk makan siang saja, kami harus antri panjang. Tips: jangan beli masakan padang di sana, karena paling mahal di antara lainnya. Untung toiletnya di sini cukup bersih, meskipun bukan standard internasional. Bahkan ada internal train, sehingga kita tidak perlu berjalan dari ujung ke ujung. Gratis naik kereta ini jika beli tiket terusan.

Di safari track, kami menggunakan mobil pribadi. Sebelum masuk di taman safari, kami sudah membeli wortel & pisang di pinggir jalan. 15ribu dapat 2 ikat, pisangnya 10ribu, itu tanpa menawar sih.. . Wortel & pisang ini bisa kita kasih ke binatang-binatang yang ada di safari track (kalau untuk binatang yang di dalam dilarang keras memberi makan. Yg primata juga dilarang keras dikasih makan). Binatang-binatang di TS tampak antusias melihat mobil datang, karena sudah terbiasa diberi makanan. Lihat saja rusa di bawah ini yang antusias sekali meminta makanan.

2014-11-21 23.42.59

Bahkan unta rela menjulurkan lehernya supaya bisa menjangkau makanan yang kami berikan. Mereka dibatasi sih, jadi tidak bisa berjalan bebas seperti rusa, kijang, dll.

2014-11-21 23.52.12

2014-11-21 23.56.18

Yang di atas saya kurang tahu namanya apa, hehe.. tapi dia meminta makan dengan cukup sopan, meskipun tanduknya agak lumayan kayanya kalau “nanduk”.

Sementara Zebra-zebra malah tidak tahu malu! Mereka sangat percaya diri dan berani memasukkan kepalanya ke mobil. Jadinya cuma berani foto dari kaca saja.

2014-11-22 00.39.59

Ketika memasuki area singa, tiba-tiba mobil-mobil berjalan minggir ke kanan, ternyata ada sesosok makhluk yang tidur dengan santainya di jalanan.2014-11-22 00.31.07

Ini nih penampakan makhluknya jarak dekat! Singa betina ini tampaknya pengen “mejeng”. Agak tidak umum kalau singa berani mendekat seperti ini, karena biasanya mereka mencari tempat di atas batu atau yang tidak diganggu manusia, supaya tidur siangnya nyenyak. 2014-11-22 00.31.36

TS cukup luas, 2 kali kami ke sana, kami mampir ke area yang berbeda. Kalau yang lalu sempat ke rumah pinguin, dll. Kali ini kami menonton pertunjukan singa laut & harimau sumatera. Yang singa laut cukup seru! Awalnya, kami tidak tahu mengapa banyak penonton tidak mau duduk di area depan. Ternyata, pada akhir pertunjukan, salah 1 singa lautnya menunjukkan aksi melompat dan sengaja “menciprati” penonton. Jadi tentu saja yang deretan depan basah dehhh… Anyway, sudah tahu kan apa beda singa laut & anjing laut? salah satunya, singa laut punya daun kuping yang kelihatan. Melihat show ini FREE. Selain singa laut, harimau sumatera, masih banyak lainnya, tapi kami kehabisan waktu.

2014-11-22 03.05.14

Di bagian TS ini juga ada wahana yang bisa dinaiki anak-anak di bawah umur 8 tahun. Kalau membeli tiket terusan, bisa menaiki wahana ini 1x. Selebihnya bayar lagi.

2014-11-22 02.27.55

Yang terakhir, 1 jam sebelum tutup, kami sempat mampir ke rumah burung & baby zoo; tapi karena situasi gerimis, jadi agak was-was juga kalau tiba-tiba hujan deras. Untung bawa topi, jadi gerimisnya tidak kena kepala. Di baby zoo ini, kita bisa berfoto dengan anak harimau/leopard/orang utan. Tapi sekali lagi, karena waktu itu sudah mau tutup, sudah sepi dan banyak anak binatang yang sudah pulang. Di samping baby zoo ada replika taj mahal, dengan harimau putih di dalamnya. Keren sekali ya mereka!  2014-11-22 04.57.33

Sepulang dari TS, kami mampir beli peyem (tape dari singkong), dan makan malam di Cimory Mountain View. Di Restoran Cimory ini,  kita bisa menikmati pemandangan lampu-lampu kota. Menu yang kami coba adalah sosis & iga sapi bakar, yang cukup enak. Harganya bergisar antara 30-50 ribu. Selain itu, kita bisa minum yoghurt, beli cokelat & kue-kue. Kami tiba di Tangerang Pk. 22.00 malam, dan 2 hari ini menjadi perjalanan keluarga yang cukup memuaskan bagi kami. @ristiirawan2014-11-22 06.37.14

2014-11-22 06.45.34

Anjing, Kucing, Manusia: Mana Yang Lebih Bodoh?

Butuh tempat untuk menyalurkan emosi terhadap manusia-manusia bodoh, kejam, dan tidak berperasaan. Selalu sedih setiap kali buka FB teman-teman aktifis hewan/satwa. Isinya bikin saya malu terhadap sesama saya manusia yang hatinya sudah tidak punya belas kasihan. Jangan bilang hatimu penuh kasih sayang, kalau terhadap makhluk hidup yang lebih lemah saja kamu bisa berlaku kejam — that’s bullshit! Orang baik hati atau enggak itu terlihat dari bagaimana ia memperlakukan apa yang dipercayakan Tuhan kepadanya.

Kalau kita mau belajar sedikit sejarah (just google it!), anjing dan kucing ini yang MENDOMESTIKKAN adalah manusia. Manusia! Manusia yang menjadikan mereka hewan peliharaan. Hewan peliharan artinya mereka tidak punya kemampuan untuk bertahan hidup tanpa bantuan manusia! Don’t you understand?! They can’t live without our help! Kalau ada yang berpendapat bahwa buktinya anjing/kucing liar masih banyak… ya iyalah banyak, siapa yang mengembang-biakkan mereka? Asal tahu saja, jumlah anjing/kucing liar yang mati itu JAUH lebih banyak daripada yang bertahan hidup. Dalam proses menjadi “liar”, mereka pasti tidak sehat, pasti kutuan, sakit kulit, kekurangan gizi, cacingan; karena mereka memang tidak didesain untuk hidup liar.

Nah, karena anjing dan kucing ini adalah binatang, pasti mereka menuruti naluri alam mereka, alias pasti pengen kawin dan berkembang biak. Hanya manusia yang diberikan anugerah untuk mengontrol hawa-nafsu. Tapi manusia suka lupa bahwa binatang berbeda dengan dia (atau malah kadang ada manusia yang berlaku seperti binatang). Binatang itu tidak punya kemampuan menahan hawa-nafsu, jadi jangan salahkan mereka kalau mereka terus-menerus kawin dan beranak-cucu sampai ratusan, karena kecepatan mereka bereproduksi memang lebih daripada manusia. Untunglah dengan kemajuan ilmu kedokteran, ada metode steril, yaitu mengangkat ovaries betina dan testis jantan. Dalam proses operasinya, anjing/kucing akan dibius total sehingga tidak akan merasakan sakit prosesnya. Hasil akhirnya, anjing/kucing biasanya jadi lebih tenang, tidak agresif, tidak birahi, dan tidak dapat beranak lagi. Tidak mengganggu manusia dengan populasi yang membludak.

Anehnya, manusia yang suka mengeluh karena banyaknya anjing/kucing liar, tidak suka memelihara anjing/kucing, justru menjadi orang yang paling tidak peduli dengan sterilisasi. Ironis! Lebih ironis lagi adalah ada teman manusia yang memilih cara paling cepat dengan membinasakan semuanya. Padahal sekarang sudah banyak rekan & dokter hewan baik hati yang rela membuka baksos steril, bisa steril dengan harga murah. Pikiran di balik ini adalah, yang punya kecerdasan siapa sih? yang punya kepintaran siapa sih? Kalau mau menyelesaikan masalahnya, ya pilih jalan yang paling bijak. Dengan steril, pasti akan mengurangi angka pertumbuhan anjing/kucing liar. Kalau mengaku “pet lovers”, tapi tidak paham kebijakan steril ini, sudah dipastikan pastiiiii Anda belum tahu dunia nyata.

Jangan bilang kalau yang jadi liar/menderita hanya anjing/kucing kampung. Buka mata, buka telinga, lihat catatan dari teman-teman aktifis satwa. Banyak sekali anjing/kucing ras yang dibuang, disiksa, dibunuh, atau dimakan. OMG, yang terakhir ini yang bikin gerah. Manusia memang diberikan kuasa untuk menguasai bumi & seiisinya, tapi bisakah tidak serakah? Masih banyak hewan ternak yang bisa dimakan, jika tidak ingin menjadi vegetarian. Kenapa harus anjing, lebih parahnya labih kenapa harus kucing?

Tidak mungkin juga anjing/kucing punah hanya dengan sterilisasi, setidaknya untuk beberapa puluh tahun ini. Kenapa tidak? karena jumlah manusia yang mencari untung dengan menjadi breeder lebih banyak daripada jumlah manusia yang mencoba memperbaiki sejarah kelam ini. Banyak breeder yang tidak kalah busuknya dengan owner tidak bertanggung-jawab. Mereka hanya mengutamakan keuntungan, seperti: pelihara dari kecil, sudah beranak sedemikian, didepak kalau sudah tua. Lebih parahnya lagi ada breeder yang memperlakukan anjing/kucing persis seperti ayam telor. Dikandangi dan hanya disuruh beranak, terus-menerus sampai mati. If you want money, get a real job! Para owner tidak bertanggung-jawab juga lebih parah. Memelihara anjing/kucing itu komitmen seumur hidup, seperti mengangkat anak. Tidak bisa hari ini beli, besok anjing/kucingnya nakal terus dibuang. Jangan juga kasih kado binatang ke orang yang belum tentu mau serius merawat. Dog/cat is not a toy, honey! Terus siapa coba yang kebagian mengurus anjing/kucing yang dibuang itu? Orang lain, manusia lain yang lebih berperasaan. Jadi jangan lempar beban kesalahanmu ke manusia lain! Geram kalau mendengar ada anjing/kucing yang diikat dan dibiarin kepanasan/kehujanan di depan rumah tanpa dikasih makan/minum. Crazy.

Sekarang, coba dipikir. Yang punya kecerdasan untuk memperbaiki bumi ini siapa? Siapa yang punya otak untuk memikirkan dan melakukan hal-hal yang baik untuk masa depan? Tidak mungkin anjing/kucing memperbaiki hal-hal yang sudah rusak, seperti over-population. Tidak mungkin juga anjing/kucing jadi pinter seperti di film-film, bisa bicara, membela diri, bisa hidup sendiri. Jawaban dari pertanyaan ini jelas: Mana yang lebih bodoh di antara anjing, kucing, dan manusia. Tetapi sayangnya, dengan IQ yang dimiliki manusia, tindakan-tindakan manusia kadang tidak mencerminkan hasil yang sepadan.

 

@ristiirawan —- seorang manusia yang merasa marah, sedih, dan sebal terhadap “anjing berkaki-2”