Resensi Film: Brick Mansions (2014)

3/10. A stupid movie. Tanpa mengurangi rasa hormat kepada Almarhum Paul Walker, harus dikatakan bahwa filmnya yang ini jelek. Hanya Walker yang tampak sebagai aktor berkelas, sisanya anak sekolah yang sedang belajar akting (slap!). There’s too much holes in the ilogical plot, over-used of slow motion technique, weak dialogue-script, and less expression from the cast.
 28616Quad_Final.indd
SINOPSIS:
Di pra-credit film ditayangkan Walikota Detroit (Bruce Ramsay) hendak memperbaharui Detroit termasuk Brick Mansion agar menjadi kawasan bisnis yang maju, entah dengan cara apa. Brick Mansion adalah sebuah kawasan “kumuh” di Detroit. Pemerintah memutuskan untuk mengucilkan kawasan itu dengan membangun benteng kokoh dan perbatasannya dijaga oleh militer. Sekolah, rumah sakit, dan pelayanan umum lainnya tidak didirikan di kawasan itu. Bandarnarkoba dan kekerasan berkembang pesat di daerah itu, jaringannya dipimpin oleh Tremaine (RZA). Namun tidak semua penduduk kawasan itu adalah penjahat. Masih ada Lino (David Belle) dan mantan pacarnya Lola (Catalina Denis) yang dengan mulianya berusaha menyerahkan Tremaine ke polisi. Namun sayang, hukum pun sudah dibeli oleh uang. Di sisi lain kota, seorang detektif bernama Damien Collier (Paul Walker) terobsesi untuk menaklukkan jaringan Tremaine demi membalas dendam Ayahnya. Akhirnya Collier mendapat tugas dari Walikota Detroit untuk menyusup ke Brick Mansion dengan bantuan Lino. Misinya adalah untuk menemukan bom yang dicuri dan tidak sengaja diaktifkan oleh Tremaine. Bom tersebut bisa meluluh-lantakkan Brick Mansion. Namun semakin dekat dengan penemuan bom itu, Collier menemukan hal-hal janggal yang membuatnya ragu, siapakah yang bisa ia percaya.
Tremaine (RZA) & The Gank
Tremaine (RZA) & The Gank
Film ini mungkin dimaksudkan sebagai sindiran terhadap Pemerintahan Amerika (dan negara lainnya). Bahwa hukum yang seharusnya melindungi rakyat, kadang kala justru dipakai untuk kepentingan pribadi dan mengorbankan rakyat. Meksipun film ini memiliki pesan yang mulia, sayangnya plot cerita yang ada sangat berantakan. Banyak hal-hal tidak logis yang terjadi, misalnya si A bisa mengetahui bahwa si B ada di mana dengan sangat mudah, semua orang tampak bodoh dan mudah tertipu, semua orang bisa membuka borgol dengan mudah, semua orang menjadi teknisi handal yang bisa menyala-matikan bom, dan semua orang tiba-tiba bisa berada di tempat yang berbeda dengan waktu yang singkat, dan masih banyak lainnya.
 
Duet Back-Flip by Lino (David Belle) & Collier (Paul Walker)
Duet Back-Flip by Lino (David Belle) & Collier (Paul Walker)
Selain itu, dialog dan akting para pemeran di sini juga sangat mengganggu. Sebagian besar dari kita tidak akan bisa bersimpati atau bahkan merasa yang terjadi di film adalah “sungguh-sungguh” karena dialog dan muka mereka terlalu datar! Terutama RZA yang sekali lagi mengambil peran penting dalam film, tetapi tidak ada kemajuan dalam aktingnya. (Please, you are better as a singer and not an actor!). Yang dapat dinikmati dalam film ini hanyalah duet David Belle dan Paul Walker yang sebenarnya cukup seru dan menyenangkan untuk dilihat. Adegan aksi dan pertarungan pun terasa lebih segar dengan seni bela diri parkour yang sering dipamerkan David Belle. Mungkin film ini bisa lebih terasa menegangkan dan nyata, apabila sutradara Camille Delamarre tidak berlebihan menggunakan teknik slow motion yang justru membuat segala sesuatunya terlihat konyol dan lebay. Score: 3/10. @ristiirawan
Paul Walker as Damien Collier
Paul Walker as Damien Collier

Resensi Film: The Bag Man (2014)

bag_man_xlg

Whatever you do, do not look inside the bag!
Bayangkan kalau kita disuruh mengantarkan sebuah tas tangan (yang tidak dikunci) dari satu tempat ke tempat yang lain. Kemudian tiba-tiba semua orang jadi memburu kita bahkan sampai ingin membunuh kita demi mendapatkan tas tersebut. Apakah kita akan tetap bertahan untuk tidak melihat isi dalam tas misterius itu?

Cerita di atas terdengar menarik. The Bag Man menceritakan Jack (John Cusack) yang harus mengantarkan tas entah dari mana ke kamar no.13 di sebuah motel kumuh atas perintah Dragna (Robert De Niro). Dalam misinya itu ia menemukan banyak bahaya, bahkan nyaris semua orang di sisinya berusaha mengambil tas itu dan membunuhnya. Ketika di motel dia tidak sengaja bertemu dengan gadis sexy bernama Rivka (Rebecca Da Costa) yang memohon agar bisa bersembunyi di kamarnya. Jack tidak tahu apakah Rivka dapat dipercaya atau tidak, karena sepertinya Rivka menyimpan suatu rahasia.

Robert De Niro sebagai Dragna
Robert De Niro sebagai Dragna

Sutradara David Grovic sebenarnya mempunya bahan yang menarik untuk difilmkan, apalagi ada aktor sekelas John Cusack dan Robert De Niro. Tetapi bukannya menjelma menjadi film thriller yang mumpuni, justru film ini menjadi sebuah tontonan yang membosankan. Ketika Grovic memilih setting tempat dan waktu yang kumuh dan gelap, seharusnya ia bisa menghadirkan sesuatu yang lebih mencekam. Memang ada beberapa bagian yang cukup membuat jatuk berdetak, tetapi ketika sudah mau meledak, ternyata yang terjadi tidak sesuai dengan harapan. Banyak karakter aneh dalam film ini yang sebenarnya mampu membuat bulu kuduk merinding, sebut saja Ned (Crispin Glover) si pemilik penginapan. Tetapi sayangnya karakter-karakter ini, seperti juga John Cusack dan Robert De Niro tidak dimanfaatkan dengan baik. Untuk menaikkan rating, mungkin Grovic juga sengaja menyuruh Rebecca Da Costa sering-sering memamerkan badannya, bahkan ada adegan vulgar yang sebenarnya tidak perlu.

1011115_402568989886728_1552406134_n
Rebecca Da Costa sebagai Rivka

Sudut kamera yang jarang berubah juga membuat suasana film menjadi membosankan, bahkan penonton mungkin sudah risih mengapa Jack harus terus kembali ke motel tersebut! Ketika pada akhirnya teka-teki disingkap, beberapa penonton mungkin sudah tidak sekaget Jack ketika melihat isi tas. Mungkin jadinya malah lebih bertanya-tanya mengapa misi ini diperlukan, dan hanya menghancurkan karakter Dragna di film ini. Mengapa untuk hal seperti ini, seorang Dragna yang dari awal sudah digambarkan begitu hebat, rela turun tangan sendiri? Pada akhirnya, The Bag Man adalah film thriller yang membosankan, dengan banyak karakter aneh, dan pamer badan yang tidak diperlukan. My score is 3/10. @ristiirawan